BERITA TERBARU

Puskesmas Tunggangri

Assalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh,

Selamat Datang Di Website Resmi UPT Puskesmas Tunggangri, Kecamatan Kalidawir, Kabupaten Tulungagung ;)

      Puskesmas Tunggangri merupakan salah satu Unit Pelaksana Teknis Dinas Kesehatan di Kabupaten Tulungagung yang bertempat di Kecamatan Kalidawir. Puskesmas Tunggangri memiliki pembagian 8 desa wilayah kerja yang meliputi, Desa Tunggangri, Desa Tanjung, Desa Betak, Desa Pagersari, Desa Jabon, Desa Winong, Desa Domasan, dan Desa Salakkembang.
   Sebagai Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama, Puskesmas Tunggangri menyelenggarakan upaya pelayanan kesehatan yang terdiri dari Upaya Kesehatan Perseorangan (UKP)  dan Upaya Kesehatan Masyarakat (UKM) dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah kerjanya.
   Melalui Website ini kami akan menyampaikan berbagai informasi, pelayanan kesehatan, dan kegiatan yang ada di Puskesmas Tunggangri. Semoga dengan adanya website ini dapat memberikan dampak yang baik dan bermanfaat bagi masyarakat luas, khususnya masyarakat wilayah kerja Puskesmas Tunggangri. Besar harapan kami kepada masyarakat untuk memberikan kritik dan saran yang membangun sebagai upaya perbaikan pelayanan yang lebih baik kedepannya dengan menghubungi kami melalui kontak yang kami sediakan.

Salam Sehat !!

Wassalamu'alaikum Warrahmatullahi Wabarokatuh.



Ledang BIDIK Berinovasi dan Menarik "DBD, Chikungunya dan Leptospirosis UPT Puskemas Tunggangri

Senin, 09 Januari 2023 UPT Puskesmas Tunggangri melaksanakan kegiatan Ledang BIDIK Berinovasi dan Menarik secara Serentak di Wilayah Kerja UPT Puskesmas Tunggangri sebagai salah satu bentuk upaya pencegahan Penyakit Demam Berdarah Dengue, Chikungunya dan Leptospirosis. 

Deman Berdarah dan Chikungunya merupakan penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, aedes albopictus, dan aedes scutellaris yang telah terinfeksi virus. Penyakit ini dapat dicegah dengan melakukan 3M Plus yaitu, 3M (Menguras dan Menyikat, Menutup Tempat Penampungan Air, dan Memanfaatkan/ Mendaur ulang barang-barang bekas) Plus (Mencegah Gigitan dan Perkembangbiakan nyamuk dengan melakukan PSN (Pemberantasan Sarang Nyamuk)

Leptospirosis merupakan penyakit yang ditularkan melalui kontaminasi dari kencing atau kotoran tikus yang terinfeksi bakteri leptospira. Pencegahan yang dapat dilakukan adalah dengan senantiasa menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat dengan menjaga kebersihan lingkungan.








Refresing Kader Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular)

Refreshing Kader Posbindu PTM (Penyakit Tidak Menular) yang dilaksanakan pada Selasa (25/10/2022) di Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Tunggangri dan dihadiri oleh 30 orang yang terdiri darI kader kesehatan di wilayah kerja UPT Puskesmas Tunggangri. Adapun kegiatan yang dilaksanakan meliputi : 
 1. Pemberian materi tentang konsep Posbindu PTM pada Kader     Posbindu PTM Penyakit Tidak Menular (PTM) adalah penyebab   kematian terbanyak di Indonesia. Keadaan dimana penyakit   menular masih merupakan masalah kesehatan penting dan dalam   waktu bersamaan morbiditas dan mortalitas PTM makin meningkat   merupakan beban ganda dalam pelayanan kesehatan dan menjadi   tantangan yang harus dihadapi dalam pembangunan bidang   kesehatan di Indonesia.
80% Penyakit tidak menular disebabkan   oleh perilaku yg tidak sehat :
- Kurangnya aktivitas fisik
- Kurangnya konsumsi sayur dan buah
- Merokok
- Alkohol
Faktor resiko PTM yang harus diperbaiki :
- Perhatikan Konsumsi gula dan garam/batasi
- Konsumsi Lemak juga harus dikurangi atau bahkan dibatasi
- Lebih dari 15,4% penduduk indonesia mengalami Obesitas
Peningkatan Gaya Hidup sehat dengan  perilahu CERDIK dan PATUH :
- Promosi kesehatan untuk berperilaku CERDIK dalam mengatasi PTM dan mengimplementasikan dalam Posbindu PTM
- Program Patuh  bagi yang sudah menyandang PTM diselenggarakan agar mereka rajin kontrol dan minum obat
POSBINDU PTM merupakan Pos Pembinaan Terpadu Penyakit Tidak Menular yang bertujuan untuk pengendalian Faktor resiko PTM melalui pemberdayaan masyarakat denagan sasaran masyarakat sehat dan beresiko usia 15-59 tahun. Kegiatan ini bisa dilakukan tiap 1 bulan sekali . Hal ini sangat penting dilakukan agar PTM tidak berkembang menjadi penyakit Menular
2.  Pemberian Ketrampilan tentang Pemeriksaan GDA dengan menggunakan stik
dimana Setiap kader diajari untuk dapat melakukan pemeriksaan GDA guna menambah ketrampilan kader dalam membantu deteksi dini faktor resiko kepada masyarakat

Orientasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), PKAM (Pengawasan Kualitas Air Minum) Bagi Natural Leader dan Pemangku Kepentingan Lainnya

Orientasi STBM (Sanitasi Total Berbasis Masyarakat), PKAM (Pengawasan Kualitas Air Minum) Bagi Natural Leader dan Pemangku Kepentingan Lainnya yang dilaksanakan pada Senin (26/9/2022) di Ruang Pertemuan UPT Puskesmas Tunggangri dan dihadiri oleh 50 orang yang terdiri dari kader kesehatan, tokoh masyarakat, tokoh agama dan pemangku kepentingan lainnya di wilayah kerja UPT Puskesmas Tunggangri.
Kegiatan orientasi ini merupakan salah satu bentuk pendekatan untuk merubah perilaku higiene sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat. Yang bertujuan untuk menciptakan suatu kondisi masyarakat dengan akses menggunakan jamban sehat,mencuci tangan pakai sabun dengan benar,mengelola dan menyimpan air minum dan makanan yg aman,mengelola sampah dengan baik,serta mengelola limbah rumah tangga (cair dan padat)
Karena Pilar 1,2 dan 3 sudah 100 % tercapai di wilayah kerja UPT Puskesmas Tunggangri maka kita tekankan untuk meningkatkan Pilar 4 dan 5 untuk pengelolaan dan pemilahan sampah yg benar,mencoba menciptakan inovasi untuk pengelolaan sampah dari bank sampah tercipta kerajinan dari bahan bekas/sampah yg mempunyai nilai jual dan memberikan motivasi pengelolaan sampah dengan prinsip 3 R Reuse,Reduce dan Reycle)
Dengan memotivasi masyarakat untuk mengelola sampah lebih baik dapat memutus rantai penularan penyakit yg berbasis lingkungan,dan bisa menjadi nilai jual bagi masyarakat nya.
Selain pengelolan sampah ada prinsip pengelolaan limbah cair yg perlu diperhatikan oleh masyarakat :
1. Air limbah kamar mandi dan dapur tidak boleh tercampur dengan jamban
2. Tidak boleh menjadi tempat perindukan vektor (binatang pembawa penyakit)
3. Tidak boleh menimbulkan bau
4. Tidak boleh ada genangan yg menyebabkan lantai licin dan rawan kecelakaan
5. Terhubung dengan saluran limbah umum/got atau sumur resapan
Dan yang perlu diperhatikan  untuk limbah cair rumah tangga yang berupa tinja dan urine disalurkan ke tangki septik yg dilengkapi sumur resapan,untuk limbah cair rumah tangga yang berupa air bekas yg dihasilkan dari buangan dapur,kamar mandi dan sarana cuci tangan disalurkan ke saluran pembuangan air limbah.
Dengan ada nya pemicuan 5 pilar dari petugas kesling kepada kader,TOMA dan pemangku kepentingan lainnya diharapkan bisa diterapkan ke pada warganya di wilayah Desa masing-masing.